ntah ini malam keberapa aku ga bisa tidur, ga bisa tidur karenamu.
aku sayang kamu
andai aku bisa mengatakan itu tepat di hadapanmu.
tapi tak pernah datang keberanian itu.
aku hanya bisa menikmati kesempurnaanmu dalam diam.
aku lelah berandai-andai, andai kamu tau, andai kamu mengerti, andai aku bisa mengatakannya.
tidak ada habisnya, aku sudah tahu akan seperti apa akhir kisah ini.
aku yang bukan siapa-siapa takkan pernah bisa bersanding denganmu yang sempurna.
andai aku bisa mengatakan itu tepat di hadapanmu.
tapi tak pernah datang keberanian itu.
aku hanya bisa menikmati kesempurnaanmu dalam diam.
aku lelah berandai-andai, andai kamu tau, andai kamu mengerti, andai aku bisa mengatakannya.
tidak ada habisnya, aku sudah tahu akan seperti apa akhir kisah ini.
aku yang bukan siapa-siapa takkan pernah bisa bersanding denganmu yang sempurna.
kamu tidak perlu tau bagaimana khawatirnya aku, malam-malam yang aku lalui, dengan begitu banyak prasangka hati,
kamu tidak ingin tau, bagaimana hati ini lelah sendiri, menebak-nebak sedang apa kamu disana, menimbang-nimbang apakah kamu disana benar-benar memikirkan aku, tanpa ada dia disela-selanya,
kamu tidak ingin tau, bagaimana hati ini lelah sendiri, menebak-nebak sedang apa kamu disana, menimbang-nimbang apakah kamu disana benar-benar memikirkan aku, tanpa ada dia disela-selanya,
sakit rasanya saat aku melihat kamu dekat, tapi tidak dengan aku melainkan dengannya, dan aku ga bisa berbuat apa-apa.
iyaaa, aku selalu menunggu, menunggu kamu berpisah dengannya.
aku seorang egois yang ngga rela melihat kamu bersama orang lain, karena seandainya itu terjadi, ngga ada keberanian bagiku untuk meraihmu, kamu terlalu sempurna untukku.
iyaaa, aku selalu menunggu, menunggu kamu berpisah dengannya.
aku seorang egois yang ngga rela melihat kamu bersama orang lain, karena seandainya itu terjadi, ngga ada keberanian bagiku untuk meraihmu, kamu terlalu sempurna untukku.
aku yang dengan rela menelan hati sendiri, hanya demi melihat kamu tersenyum, hanya untuk melihatmu bahagia walau bersama dia.
bodoh memang, namun aku rela cukup bodoh untuk menghargai ketulusan ini.
apa pun yang terjadi, yang harus kamu tahu, aku nggak akan berhenti mencintai.
keputusasaan demi keputusasaan aku telan bulat-bulat, semuanya demi tetap memendam hasrat.
aku slalu menunggumu, hingga akhirnya aku tertidur karna digrogoti sepi.
bangunkan aku, ketika sampai akhir penantian ini.
bodoh memang, namun aku rela cukup bodoh untuk menghargai ketulusan ini.
apa pun yang terjadi, yang harus kamu tahu, aku nggak akan berhenti mencintai.
keputusasaan demi keputusasaan aku telan bulat-bulat, semuanya demi tetap memendam hasrat.
aku slalu menunggumu, hingga akhirnya aku tertidur karna digrogoti sepi.
bangunkan aku, ketika sampai akhir penantian ini.
No comments:
Post a Comment