Gunung Butak via Princi, Dau, Malang

Haloo! Selamat pagi, ini postingan pertama saya di 2016. Yakin lah beberapa bulan kebelakang yang saya lalui itu sangatlah tidak mudah, (disamping memang hidup tidaklah mudah). I should say everything is overwhelming, berhubungan dengan sekolah dan dimanakah saya harus melanjutkan kuliah? 

enzu mau ambil jurusan apa? mungkin teknik sipil, teknik mesin keren sih.. teknik pertanian good juga..hmm Alhamdulillah sekarang udah dapet kuliah dan luar biasanya lewat jalur SNMPTN, teknik sipil di Universitas Brawijaya :) seneng ngak zu masuk UB? woooh seneng banget lah, tapi galau juga. dulu pas daftar SNMPTN pengen banget teknik sipil. jadilah teknik sipil pilihan pertama. setelah daftar nyesel.. jadi pengen teknik mesin. eh taunya diterima teknik sipil, mau ga diambil belum tentu SBMPTN lolos.. yah jadilah enzu yang sekarang, teknik sipil UB.  tapi yang jelas saya gak salah jurusan :)

Glad to have an access to the internet again, just go back from spending 2 days in Mount Butak. Jalur pendakiannya lebih mantep banget daripada Semeru, karena lewat jalur Princi (sebut saja jalur jahat ahahahha). Naik turun bukit-bukit pemberi harapan palsu, jalan ketutup tanaman bikin  ga yakin, tanjakan yang tak kunjung batas, tanjakan licin yang berhasil bikin badan sakit karena kepeleset mulu. Biasanya kalau turun setengah waktu perjalan naik. Naik Butak lewat Princi emang berbeda banget dari gunung lain. Jalan sampe sabana 9 jam, turun 6 jam. Luar biasaaah!

Ok, back to the poin. 

Jalur pendakian gunung Butak ini terletak di Desa Gadingkulon, Princi, Dau, Malang. Jalur pendakian via Princi ini agak susah karena tidak ada petunjuk arah seperti papan penanda sehingga jarang ada pendaki yang memilih lewat jalur ini. Namun untuk mengakalinya kita bisa melihat ke arah puncak Gunung Butak, lalu kita ikuti jalur yang mengarah ke sana. Atau kita bisa menggunakan google maps, hp agan tentunya sudah canggih bukan? atau berupa smartphone bukan? here the link https://goo.gl/maps/tcwSFfAWyH32. Lokasi tersebut merupakan rumah penduduk yang biasa digunakan pendaki menitipkan sepeda motor, rumah tersebut terdapat warung berwarna biru. NB: cat tembok rumahnya bisa berubah warna  HAHAHHAH

Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Di perempatan kita ambil arah kiri searah menuju wisata Coban Parangtejo.

belok kiri nih guys

Medan awal pendakian berupa makadam yang masih landai melintasi perkebunan warga. Kita juga melewati tempat pemakaman di kiri jalan, tidak jauh dari sana jalan yang dilalui berupa tanah, kemudian sampai di perempatan jalan jika ke kiri menuju Coban Parangtejo dan ke lurus menuju puncak gunung Butak, jika ke kanan kembali ke desa. Masih dengan pemandangan perkebunan warga di samping kanan kiri. Setelah perkebunan warga, kita akan mulai memasuki hutan dan di kanan jalan terdapat aliran air yang sangat segar dan jernih. Ikuti aliran air dan kita akan sampai di Pos 1. Dari basecamp menuju Pos1 mebutuhkan waktu sekitar 1-2 jam. Disana terdapat petunjuk arah menuju puncak Gunung Butak, jalan selanjutnya menyebrangi sungai. Kemudian medan mulai terjal dan menanjak.

Jalan sempit dan banyak tertetup tanaman._.

Sangat jarang bisa menemui tempat yang sedikit lapang untuk istirahat

Setelah itu kita akan keluar dari hutan dan jalur cukup terik jika siang hari. Medan berupa tanah yang sangat licin ketika musin hujan, dan berdebu ketika musim kemarau. Jalan jalur Princi ini banyak tertutup tanaman karena jarang dilewati dan pohon di kanan kiri jalan cukup rimbun, jalan juga sempit sehingga tidak begitu terlihat tetapi ada beberapa tanda berupa tali rafia. Benar saja, kata Bu Rum (pemilik tempat menitipkan sepeda motor) sudah 4 bulan tidak ada pendaki yang melewati jalur ini. Menuju Pos 2 membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam. Pos 2 hanya berupa papan tanda bertuliskan Pos 2 yang dipasang di pohon besar. Tempat pos pun tidak berupa tempat yang strategis, karena tidak cukup luas untuk istirahat.

Setelah berjalan melawati medan yang menanjak dan tertutup tanaman kita akan menemui medan yang cukup landai. Sekitar 30 menit kemudian kita akan kembali melintasi medan yang kembali menanjak, jalan menuju Pos 3 ini terang karena tidak begitu tertutup oleh pohon jika dibanding jalan menuju Pos 2. Setelah itu sedikit jalan menurun dan kita sampai di Pos 3. Pos ini berada diantara bukit dan turunan. Tanda di pos ini juga berupa papan kecil seperti di Pos 2.

Dari Pos 3 perjalan kembali menanjak melewati bukit. Setelah itu kita aka nberjumpa di pertigaan antara jalur Panderman dan jalur Princi. Kemudian kita ambil kiri jika ingin menuju ke puncak. Berhati-hati lah saat perjaan turun, butuh ketelitian karena di pertigaan ini jalur Princi tidak begitu jelas.

Perjalanan kembali menanjak, ada beberapa tempat yang cukup untuk mendirikan 2 tenda tetapi sedikit miring. Setelah itu kita akan melipir bukit yang cukup landai.

medan setelah melipir bukit. mas Samid in frame

Kemudian kita akan sampai di sabana tempat untuk medirikan tenda sebelum menuju ke puncak. Di sabana terdapat sumber air. Dari sabana menuju ke puncak membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Puncak Butak merupakan dataran yang cukup luas. Di sana kita akan disuguhi pemandangan Gunung Semeru di sebelah timur, gunung Arjuna-Welirang di utara dan gunung Kelud di sebelah barat, dan dari kejauhan juga nampak gunung Lawu.

Rombongan mendaki saya menyebut jalur ini jalur jahat karena jalan menanjak tak kunjung batas dan tidak ada bonus (sangat jarang ada tempat yang bisa digunakan untuk istirahat). Buat kamu yang suka tantangan boleh lah mencoba jalur ini, yang ngak kuat mental dan fisik lebih baik jangan hihihi.

looks good. mas Eko (a.k.a mas curut wkwkwk) in frame

occasionally, on the way fog down
and make Mt. Butak look like silent hill. mas Bon in frame

A good piece of advice for everyone: surround yourself with people who have beautiful mind and soul. mas Nawer in frame

Favorite part of the mountain
i'm really like this yellow flower and my dearest friend :3

Thanks for reading and good reading! :D