Blogger news

1/12/2019

Pendakian Gunung Raung, The largest Caldera in Java!

Jalur pendakian gunung Raung dari awalnya aja mudah, landai gak terkira sampai camp 4. 
Selebihnya hanya ada tanjakan semata. Jalan ke puncak pun ngeri sekali 😃

Gunung Raung adalah salah satu gunung terekstrem di Indonesia yang terletak di Jawa Timur. Kawasan gunung ini termasuk dalam wilayah tiga kabupaten yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Gunung Raung adalah bagian Pegunungan Ijen dan merupakan puncak tertingginya.  Gunung Raung punya 4 puncak, Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi, Puncak Sejati.  Setidaknya dibutuhkan 3 hari untuk pendakian gunung Raung.

Gunung Raung terkenal karena medannya yang sulit, butuh banyak pengalaman dan mental kuat untuk bisa menjejakkan kaki di puncak Gunung Raung. selain itu juga dibutuhkan ketrampilan teknis memanjat (climbing), dan disarankan menggunakan jasa guide. Perjalanan kali ini saya tidak menggunakan guide, karena saya bersama teman-teman OPA Ganendra Giri Politeknik Negeri Malang, tentunya mereka sudah berpengalaman, untuk saya sendiri sebagai climber wanna be..boleh lah dibilang berpengalaman juga hehehe.

Gunung Raung hingga saat ini memiliki 9 basecamp pendakian, salah satunya dan yang pertama ada yaitu Basecamp Bu Soeto. Basecamp Bu Soeto terletak di Desa Wonorejo, desa terakhir yang berada di kawasan kaki Gunung Raung via Kalibaru. Kali ini saya mengurus perizinan pendakian di Bu Soeto.


Gunung Raung memiliki beberapa perbedaan dibandingkan gunung-gunung biasanya yang bisa didaki pemula yaitu perlu membawa peralatan untuk climbing karena jalur menuju puncak yang begitu sempit, ada juga yang mengharuskan kita untuk climbin. Selain itu di jalur pendakian gunung Raung gak ada sumber mata air, jadi harus bawa perbekalan air lebih banyak sekitar 5L perorang atau 3 botol 1,5L perorang. Saya pribadi awalnya takut mau mendaki ke Raung, dari dulu gak ada niat ke Raung karena gak ada sumber mata air dan harus bawa peralatan lebih, takut gak kuat hehehee. 

Persyaratan pendakian Raung




Menuju basecamp pendakian Raung via Kalibaru dari kota Malang

Perjalanan dimulai dari Malang menuju Jember naik bus Jurusan Malang-Jember, bisa naik bus patas (Rp 70.000) ataupun bus ekonomi (Rp 45.000). Perjalanan kurang lebih selama 6 jam. Sampai di Terminal Tawang Alun, Jember naik angkutan umum (len) menuju Stasiun Jember (Rp 3000) atau naik ojek online. Ada alternatif lain, yaitu naik kereta api langsung menuju Banyuwangi dari kota Malang. Pastinya lebih mahal dan perjalan lebih lama, tetapi lebih nyaman naik kereta saya rasa.

Gunung Raung, difoto dari kereta perjalanan Jember-Banyuwangi

Dari Jember ke Banyuwangi perjalanan dilanjutkan dengan naik kereta Pandanwangi (Rp 8000). Keberangkatan awal dari Stasiun Jember jam 05.15 WIB dan 15.30 WIB. Jadwal keberangkatan Pandanwangi dari Banyuwangi 10.00 dan 20.30 WIB. Turun di Stasiun Kalibaru, disana biasanya sudah ada ojek yang siap untuk mengantar ke basecamp pendakian Gunung Raung via Kalibaru.

Dari Stasiun Kalibaru ke basecamp pendakian naik ojek, cukup merogoh kocek (Rp 35.000). Jangan berfikir naik ojek online, karna gak/ belum ada.

Basecamp Bu Soeto Kalibaru

Basecamp Bu Soeto menyediakan sewa alat climbing dan merchandise, warung bu Soeto pun ada kalian bisa sarapan dulu sebelum berangkat mendaki dan makan setelah turun gunung.  Informasi lengkapnya bisa hubungi instagram @mt.raung_basecampbusoeto.  Untuk simaksi pendakian sebesar (Rp 35.000). 

Track Pendakian

Perjalanan pendakian dimulai dari Basecamp Bu Soeto menuju Pos 1 naik ojek (Rp 40.000) dan lapor dulu ke sekretariatan gunung Raung, setiap pendaki harus melapor karena untuk mengetahui ketersediaan lahan camp yang ada. Disana kita juga akan dibriefing, dan diberikan walkie talkie untuk memantau posisi rombongan, dan digunakan pada saat perjalanan turun untuk dijemput ojek dari Pos 1. Perjalanan kurang lebih 30 menit. Bisa jalan kaki tapi pasti lama estimasi perjalanan sekitar 3 jam. Jalannya naik, ada turunnya tapi dikit. Lebih disarankan naik ojek yak.

Pos 1 adalah rumah pak di tengah kebun kopi, disana adalah rumah salah seorang penduduk. Kalian bisa beristirahat dulu disana. Satu-satunya sumber mata air di gunung Raung di dekat pos ini, setelah itu tidak ada mata air sama sekali. Jadi para pendaki bener-bener wajib membawa persediaaan air yang cukup.

Dari Pos 1 menuju Camp 2 perjalanan dilanjutkan  dengan berjalan kaki kurang lebih 3 jam perjalanan, setelah melewati perkebunan kopi jalan tidak bisa dilewati sepeda motor. Kemudian memasuki kawasan hutan lebat dengan medan berupa jalan tanah yang datar dan panjang dan sedikit menanjak.

Dari Camp 2 menuju Camp 3 membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Jalur pendakian gak seberapa menanjak sehingga tidak seberapa melelahkan. 
Camp 3 menuju Camp 4 ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Di camp 4 ini cukup lapang, bisa digunakan untuk mendirikan 5-6 tenda. 
Jalur pendakian gunung Raung dari awalnya aja mudah, landai gak terkira sampai camp 4. Selebihnya hanya ada tanjakan semata. 
Dari Camp 4 menuju Camp 5 jaraknya gak begitu jauh, hanya butuh waktu sekitar 40 menit. Tapi jalurnya berupa tanjakan tanpa henti dan hutan yang semakin lebat. Camp 5 ini tidak terlalu luas. 
Camp 5 menuju Camp 6 juga merupakan pendakian yang pendek. Hanya memerlukan waktu kurang dari 30 menit, jalur yang dilalui lumayan ekstrim karena kanan dan kiri adalah jurang.

Perjalanan naik hari pertama mostly under rain, karna pakai sandal tracking kaki banyak digigit lintah  xD

Camp 6 menuju Camp 7 semakin berat. Tapi, area hutan sudah tidak terlalu lebat dan agak lebih terbuka. Butuh waktu sekitar 1 jam perjalanan untuk sampai di Camp 7. Pada camp 6 dan camp 7 ini terdapat lahan yang dapat digunakan untuk mendirikan tenda.

Camp 7 menuju Camp 8 membutuh waktu sekitar 1 jam. Kondisi jalur jelas semakin menanjak dan terjal. Area punggungan yang cukup sempit juga bakal kalian lalui sehingga butuh konsentrasi yang tinggi. Camp 8 ditandai dengan area datar yang tidak terlalu luas. Ketinggian pos ini sekitar 2.800 mdpl. 

Camp 8 menuju Camp 9  jalur yang dilalui semakin terjal, berkelok-kelok dan dipenuhi pohon hutan yang rimbun. Perjalanan dari Camp 8 ke Camp 9 sekitar 1 jam. Pastikan kondisi baik untuk melanjutkan perjalanan. Pada Camp 9 ini juga terdapat camp area. Pendakian ini saya mendirikan tenda untuk bermalam Camp 9, dan melanjutkan perjalanan ke puncak besok paginya. Ketinggian pada Camp 9 sudah lebih dari 3.000 mdpl. 

Area camp terakhir sebelum menuju puncak

Camp 9 menuju Puncak Sejati, dalam perjalanan menuju puncak sejati akan melewati Puncak Bendera, yang membutuhkan waktu perjalanan sekitar 15 menit. Ketinggian Puncak Bendera sekitar 3.154 mdpl. 

Puncak Tusuk Gigi dari kejauhan.. 

Dari area puncak, kalian bisa melihat betapa gagahnya Puncak Sejati dari kejauhan. Sebelum melanjutkan perjalanan menuju Puncak Sejati pastikan kalian sudah menyiapkan alat pengaman seperti webbing, tali karmantel, helm, ascender dan figure of height. Menuju puncak sejati membutuhkan waktu berjam-jam.. saya lupa tepatnya berapa jam, kira-kira sekitar 3-4 jam.

Salah satu bagian yang hanya dapat dilewati dengan climbing

Sepanjang jalan hampir tidak ada punggungan yang cukup lebar, hanya dapat dilalui satu orang

Harus bergantian untuk melewati jalur yang sempit


Salah satu punggungan yang dapat dilalui dengan bantuan tali karmantel

Terdapat jalan yang dilalui dengan sebutan jembatan Sirotolmustakim karena sangat sempit dan kanan kirinya adalah jurang.

Sepertinya ini yang disebut jembatan Sirotolmustakim.

nguerii.. huehehe

Membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan hati-hati saat melangkah

Perjalanan yang berat, terjal dan sangat-sangat menantang terbayarkan lunas oleh pemandangan mengagumkan dari Puncak Sejati. Sayangnya saat itu kaldera gunung Raung sudah agak tertutup oleh awan..

all in frame is me huehehe ;D

Estimasi biaya ditulis menurut pengalaman saya Juni 2018 yah, dapat berubah sewaktu-waktu.

Thanks for reading and good reading! :D

p.s I am sorry for all the large picutres, but i love all the atmosphere in this mountain huehehe

No comments:

Post a Comment