Blogger news

4/21/2015

Gowes Trip To Sumber Maron

Actually, at first it supposed just to be a  'gowes' bersama  karna selama ini gue selalu pergi sendirian (maklum jombs huha) tapi ternyata si abang bilang mau ngajakin  gowes bareng-bareng temennya. in the end, at 19 days of february 2015 i went gowes with them

yeah, and this our destination.  Sumber Maron

source : google



it was 31,5 km from my house in Blimbing, Malang. we ride bicycle to reach Sumber Maron. we leave at 6:00 am. We take a break in Gadang, as break as waiting one more of my bro's friends. after twenty minutes him came, kece bangets aaaak-_- udah nikah tapi, ohalah.  

after 2 hours riding bicycle we arrived! masih ga percaya gue udah gowes sejauh itu dari malang sampe Kepanjen .___.  
one of my bro's friend say it's just need more or less than 45 minutes to reach Sumber Maron from Malang if you use motorcycle. but if you do gowes like me maybe need 2 hours too.


after main road, you will through homes before reach out Sumber Maron. if you go there by motorcycle/ car you need to pay parkir. but i don't know how much it's ._.v then you need go along 10-15 minutes to reach out Sumber Maron.
i went there with bicycle so i can ride to it reach out Sumber Maron.





disana juga bisa main tubing loh. siq asiq :3
you can rent inner tube.  there are so many inner tube rental. the price start at Rp 2000 for little tube, Rp 3000 for medium tube and Rp 4000-5000 for big tube.

#iphoneonly :v

udah terus main aer. 
ga lama lama sih. da aku mah cuman butiran rinso, kena aer, diobok-obok ilang ): 
pulang. 

if you want a trip like me i think you just need bring Hydropack and money to buy some food,  kalo mau bawa backpacker gue saranin mending bawa sling bags (yang kecil). 

thanks for reading. Ciao!

11/27/2014

Hey, this for ya

if they miss you, they'll call if they want you, they'll say it. if they care, they'll show it. and if not, they aren't worth your time - unknow

source: pinterest


11/22/2014

11/03/2014

Dari Mereka Yang Sedang Menunggu

 Menunggu kamu mengerti. Kita selalu berujung pada mencari siapa yang salah. Lalu semua berakhir dengan aku yang mengalah. Rasa ini hanya aku yang mengerti. Yang kamu yakini, kamulah yang benar sendiri. Mengerti bukanlah pekerjaan yang mudah. Akan tetapi setidaknya, aku berusaha.
 

Menunggu yang tak pasti. Aku berjalan menujumu, kamu berlari menujunya. Aku menunggu kau sendiri kembali, yang entah harus berapa tahun cahaya. Namun ketika waktunya datang, secepat kilatan cahaya pula kau kembali sudah ada yang punya. Lalu aku menunggu lagi. Dan lagi. Satu pertanyaan yang paling aku kesalkan, “Mengapa kamu terus bertahan bersama dia yang membuatmu tidak bahagia? Mengapa tidak denganku?” Lalu aku tersadar dengan jawaban yang terhembus dari angin di malam ini, “… Karena kau cuma menunggu.”